Jumat, 25 Juli 2014

Koisuru Fortune Cookies

Genre: Romance, Songfic
Cast : Moriyasu Madoka HKT48, Jeon Jungkook BTS
Length: One shot
Author: Shimazaki_P

Mado POV
Dia populer. Sangat populer bahkan. Semua perempuan menyukainya, aku sering berfikir bahwa aku dan dirinya bisa bersama, tetapi sepertinya tidak. Bisa dibilang bahwa aku adalah wanita yang cukup tinggi di usiaku. Sedangkan teman-temanku sedikit lebih pendek dari padaku. Dahi ku memang berbeda dari yang lain. Sedikit jenong dan aku justru tidak memakai poni. Musik sudah menjadi hobiku sejak kecil, aku berbain piano dan sempat mengikuti beberapa perlombaan. Tapi entah kenapa di saat SMA ini aku tidak mau memperlihatkan kepandaianku. Selama ini, aku hanya gadis biasa yang lebih minder dari biasanya. Bagaimana tidak? Aku hanya gadis yang ditranser dari Jepang ke negara Korea ini. Gadis yang hanya bisa melihat dirinya dari jauh dan mengaguminya sama seperti perempuan lain. Tidak jarang ia mendapat surat cinta dari perempuan di sekolah ini. Bagaimana tidak? Lelaki yang tinggi, jago dance dan paling ganteng (menurutku) di grup BangTan Seonyeondan itu yang hanya dengan tersenyum bisa membuat para perempuan di sekolahku menjerit. Selalu ada pertanyaan di dalam pikiranku… “Jeon Jungkook, Kapan kamu bisa melihatku?” karena selama ini aku merasa bahwa keberadaanku di matanya hanyalah seperti angin. Tidak mungkin dia bisa menukai orang Jepang dengan postur tubuh seperti ini. Suatu saat aku mencoba membuatkan sesuatu untuknya. Memang aku tidak begitu jago untuk memasak, tetapi aku akan mencoba sesuatu. Membuatkan cookies yang berwarna merah, seperti warna kesukaannya. Aku ingin membuat fortune cookies.


Valentine pun tiba. Aku mempersiapkan diri untuk memberikan biscuit ini ke lockernya. Aku membuat sebuah tulisan kepadanya.

Mungkin kamu mengenalku karena kita sekelas, tetapi aku ingin kau melihatku.
Semoga suka <3
-MM-

MM berarti Moriyasu Madoka. Itu namaku, yang akan kujadikan inisial karena aku tidak berani menulis namaku. Aku melihat tumpukan coklat yang ada di lockernya, dan secara tiba-tiba aku menarik kembali tanganku. Sepertinya moment valentine sangat tidak cocok karena ia sangat populer.
Aku berjalan di lorong saat pulang sekolah. Berjalan ke depan gerbang dan seperti biasa aku menantikan Bus. Tetapi di saat yang bersamaan itu, seseorang datang dan berdiri di sebelahku.

Dug… dug… dug…

Jungkook sedang berdiri di sebelahku. Aneh, biasanya dia pulang bersama teman-temannya.
“Hey!” katanya memecahkan suasana yang sepi itu.
“Hai…” aku berkata dengan sedikit membungkuk.
“Uhm, kita sekelas kan? Kamu yang dari Jepang itu kan?” ternyata ia mengetahuiku.
“I-iya, aku Moriyasu Madoka.”
“Aku bisa memanggilmu Mado? Boleh kan?” Tanya Jungkook. Aku biasa dipanggil Moriyasu oleh teman-temanku, hanya dia yang memanggilku Mado.
“I-ya, kamu Jungkook. Betul?” aku bertanya padanya.
“Iya! Kamu juga mengenalku ternyata.” Katanya. “Bus sudah datang ayok masuk.” Kata Jungkook mengajakku masuk. Aku duduk di salah satu tempat bus yang menghadap ke jendela, dan tanpa kusadari ternyata Jungkook juga duduk di sebelahku.
“Kalau boleh kutanya, kenapa kamu tidak pulang bersama teman-temanmu?”
“Mereka ada urusan dengan sekolah, karena aku yang paling muda, jadi aku pulang duluan. Tunggu, kamu tau aku biasa pulang dengan teman-temanku? Jangan-jangan kamu termasuk salah satu fans aku?” kata Jungkook dengan tertawa.
“Engga! Aku c-Cuma tau karena t-temanku banyak yang berkata seperti itu!” kataku dengan gagap karena sebenarnya aku tau banyak tentang dirinya.
“Semua perempuan sama ternyata. Mereka hanya menyukaiku secara fisik.”
“H-he? Apa maksudmu? Tidak semua perempuan begitu! Kita juga punya harga diri!” kataku sedikit kesal. Apa jangan-jangan Jungkook adalah tipe orang yang playboy?
“Tapi memang begitu bukan? Kalian teriak-teriak ketika melihatku dance.” Katanya dengan pede.
“Heh! Teori dari mana itu? Dan aku sempat berfikir bahwa kau tipe orang yang bisa diidolakan karena kebaikan dan bakatmu. Ternyata aku salah!” dan pada saat aku teriak seperti itu tiba-tiba airmataku mulai berjalan. Tanpa kusadari bus sudah berhenti. Aku langsung turun dan lari.
“Mado! Tunggu!” teriak Jungkook.
“Apa yang kau mau? Kenapa kau mengikutiku?” tanyaku dengan air mata yang masih mengalir.
“Tidak, rumahku dekat dari sini. Aku ingin minta maaf.” Katanya.
“Yasudah. Akan kumaafkan.” Kataku dengan sedikit jutek.
“Ngomong-ngomong, kamu jadi beneran fans aku?” Tanyanya dengan nada gombal. Dan aku spontan menabok lengannya. Aku berjalan lebih cepat.
“Tunggu! Aku hanya bercanda.” Kata Jungkook. Aku tersenyum menertawainnya. Kita ngobrol banyak, dia jadi tau banyak soal diriku dan aku tau banyak soal dirinya.
“Jadi, ini rumahku, lebih baik aku duluan.” Aku menyampaikan sampai jumpa kepadanya.
“Sampai jumpa besok Mado!” katanya. Entah kenapa hari ini terasa sangat senang! Aku merasa seperti mimpi yang akhirnya tercapai.

Jungkook POV
Ternyata perempuan Jepang itu cantik juga jika dilihat dari dekat. Tak kusangka rumah kita berdekatan. Aku ingin lebih mengenalnya. Saat aku berjalan balik dari rumahnya, aku melihat ada sekantong fortune cookies berwarna merah yang jatuh. Tertulis bahwa biscuit ini untukku. Mungkin alah satu fans ku yang fanatic itu. Tetapi pengirimnya tidak seperti biasanya. Tertulis “MM” di sana. Aku berjalan kembali ke rumahku dan mencoba biscuit itu. Sungguh, rasanya sangat enak. Selain enak, aku bisa merasakan cinta di dalam biscuit itu. Sepertinya bahwa orang ini membuat biscuit ini sendiri. Aku membaca tulisannya, dia teman sekelasku. Tapi siapa? Apa jangan-jangan itu Mado? Tapi sepertinya tidak. Dia satu-satunya perempuan yang tidak pernah memberikan apa-apa kepadaku saat valentine. Siapapun pengirimnya, aku tidak bisa menjawab, aku ingin mencoba lebih dekat dengan Mado dan mengenalnya.

Mado POV
Aku mencari-cari biskuit itu, dan tidak menemukannya sama sekali. Sepertinya aku menjatuhkannya, apa yang harus kulakukan sekarang? Membuat yang baru? Aku mengusahakan diri untuk membuat satu fortune cookies yang baru dan dengan sebaik mungkin, aku menulis di dalamnya

Hargailah orang lain seperti dirimu menghargai dirimu sendiri
-MM-

Kali ini fortune cookies ini tidak berwarna, valentine sudah lewat. Aku berjalan ke halte tempat menunggu bus seperti biasa, tiba-tiba merasakan sesuatu yang dingin di pipiku. Aku menoleh dan melihat Jungkook yang membawa jus kotak dingin dan memberikannya kepadaku.
“Terima kasih.” Kataku agak sedikit dingin.
“Tidak kusangka arah ke rumah kita searah.” Kata Jungkook.
“Iya, selama ini aku melihatmu bersama teman-temanmu.”
“Aku ingin berjalan sendiri kali ini, ingin mencoba yang baru.” Katanya.
Bus pun datang dan kita menaiki bus itu. Seperti biasa aku duduk di dekat kaca dan Jungkook di sebelahku.
“Aku kurang tidur, bolehkah aku tidur sebentar dan engkau membangunkanku nanti?” Tanya Jungkook dan aku hanya bisa mengangguk. Aku mengingat fortune cookie yang kubuat aku mengambil dari tasku, aku melihat Jungkook sudah pulas dan aku menempatkan cookies itu di tasnya. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang berat di pundak-ku. Jungkook sedang tidur di pundakku. Aku hanya bisa melihatnya, mengagguminya, dan berharap momen ini tidak pernah selesai. Sayangnya waktu berjalan begitu cepat. Aku menepuk pipinya.
“Jungkook, kita sudah sampai di sekolah.” Aku membangunkannya.
“Apakah aku tertidur di pundakmu? Maaf.” Katanya. Aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk.

Jungkook POV
Aku mendapati fortune cookies berada di tasku. Aku mencoba memakannya dan merasakan hal yang sama saat memakan fortune cookies merah. Kali ini aku melihat nasehat darinya, aku sampai sekarang maih bingung siapa orang ini.
Selama seminggu aku mendapati fortune cookies, dan hampir semuanya berisi nasehat. Anehnya nasehat-nasehat ini sangat cocok dengan keadaanku. Saat aku mengabaikan seorang perempuan yang menyatakan cinta, fortune cookie ini menuruhku untuk lebih sopan. Saat aku tidak mengabaikan seorang anak yang sedang nangis, ia menyuruhku untuk membuka hatiku. Aku menjadi orang yang lebih baik setelah semua fortune cookiesnya. Tapi ada hal yang aku nanti-nanti. Kapan fortune cookie ini memberikan jawaban akan cinta? Aku menolak perempuan tadi karena aku menyukai orang lain. Mado… ya, aku mulai menumbuhkan rasa suka padanya. Kita selalu pulang bareng dan setiap kali kita berbicara rasanya berbeda dengan saat aku berbicara dengan perempuan lain. Dia sering mengajarkanku matematika dan dia bisa bermain piano bisa membantuku dalam membuat music. Ada suatu saat aku datang ke rumahnya dan ia memasakkan suatu hidangan untukku. Rasanya sungguh berbeda dari masakan biasa. Seperti ia menggunakan perasaan.

“Lain kali kamu harus membuat suatu lunch box khusus untukku!” aku menepuk kepalanya. Dia memang tinggi, tapi tetap saja aku lebih tinggi dari padanya.
“Hey! Jangan menganggapku seperti anak kecil!”
“Tapi kau lebih muda dariku kan? Panggil aku oppa untuk sekali-sekali.”
“Aku dari Jepang, akan terdengar aeh jika aku memanggilmu oppa, lagipula aku ulang tahun tanggal 26 july!” katanya. Ternyata dia lebih tua.
“Okey, kau lebih tua. Aku bulan September. Tapi tetap saja aku akan menganggapmu lebih kecil. Jangan lupa lunch ku besok!” kataku dengan senyumanku.
Setelah kejadian itu, aku mendapat fortune cookie yang bertuliskan

Kau menjadi lebih baik! Aku senang J
-MM-

Aku akhirnya memberanikan diri untuk menyatakan cinta kepada Mado. Aku menulis sebuah surat kecil dan menimpuknya di kelas. Aku bisa melihat ‘death glare’ darinya karena mengganggu pembelajarannya. Setelah membaca dia hanya membentuk tangan oke dan tersenyum kepadaku. Aku mengajaknya bertemuan di lapangan sekolah. Aku membawa sepeda dan mengajaknya bersepeda berdua. Aku sedikit ngebut supaya dia memelukku lebih erat. Ini sungguh menyenangkan. Aku membawanya ke samping Han river.
“Wah! Aku selama ini belum pernah menikmati sunset di sini.” Kata Mado. Dia sangat lucu jika dilihat dari belakang. Aku menghampirinya secara diam-diam dan memeluknya dari belakang. “K-kau s-sedang apa?” Tanyanya dengan gagap.
“Aku hanya ingin memelukmu, dan ingin menyampaikan sesuatu.”
“T-tapi jangan seperti ini, aku tidak nyaman.” Katanya dan berusaha untuk melepas pelukanku, tetapi aku hanya akan semakin memeluknya erat.
“Aku suka dengan posisi seperti ini. Mado… aku menyukaimu, saat kita pertama kali bertemu, kau juga membuatku berubah menjadi lebih baik.” Kataku dalam keadaan masih memeluknya.
“J-jungkook… ada sesuatu yang ingin kusampaikan juga.” Katanya dan aku melepaskan pelukanku. Dia mengambil sesuatu dari tasnya dan memberikannya kepadaku.
“Jadi selama ini… kamu yang memberiku fortune cookies ini?” tanyaku dengan kaget, dan ia hanya mengangguk. Aku membuka fortune cookie itu dan membaca tulisannya.

I like you, I care for you and I love you
-Moriyasu Madoka-

Kali ini dia menulis namanya, tidak lagi disingkat MM. aku langsung memeluknya dan dia juga memelukku balik.
“Kenapa kau tidak bilang saja dari awal? Kau membuat hatiku tidak tenang!” kataku kepadanya.
“Maaf, aku tidak berani. Aku berfikir bahwa hari ini akan aku sampaikan kepadamu. Dan hal ini terjadi.” Katanya dan air matanya mulai mengalir. Aku melihat wajahnya dan menghapus air matanya.

“Uljjima… aku di sini.” Kataku lalu memeluknya kembali. Pada akhirnya perasan kami bertemu menjadi satu karena fortune cookie. Aku mengambil sesuatu di tas ku kali ini. sebuah cupcake yang tidak begitu bagusm tetapi aku memberikan lilin di atasnya. "Happy birthday! sekarang jangan nangis lagi yah!" kata ku dengan senyuman. Aku mengetahui soal hari ulang tahunnya dan skali lagi ada tangisan, tapi kali ini aku merasa bahwa itu adalah tangisan bahagia. Dia menutup mata dan kemudian meniup lilinnya.
"Apa yang kau doakan?" tanyaku.
"Ingin bersamamu!" katanya dengan senyuman dan aku menempatkan tanganku di kepalanya, dan menempatkannya di pundakku.

request by : oyasumadoka
happy birthday Moriyasu Madoka (26th July)

a little letter from me
Dear oyasumadoka~
sorry kalo dikerjain yah... smua yang bikin kamu bete dari tgl 24-25 adalah akting. Semoga suka ya FF nya XD bagus kan? udah iya aja biar cepet. ff ini gak ernah hilang file nya, aku cuma isengin aja biar gregedh :v
kamu gak nyebelin kok, aku sayang kamuuuu /eaaaa/
aku selama ini mengidolakan oyasumadoka karena dia dewasa banget, dia emang muda tapi aslinya tuh patut dicontoh. emang pilihan dia jadi GM baru itu aku setujuuuuu~
Anyway...
thank you for being my friend~ thank you for being in TKY48 and become a good General Manager.
thank you udah mau jadi KamenJenong bareng aku /?
bukan rl kamu sih yang ultah XD tapi gapapa bes wishes for the real Mado '3')/
ps: Jungkook itu hatinya diberikan untuk semua ARMY, jadi jangan rebutan /? dan aku tetep MadoMeru shipper kok :v
posted on 22.00 WIB tgl 25 Juli 2014 = 00.00 JST tgl 26 Juli 2014

1 komentar:

  1. Omg my feels, ngga bisa jelasin... aku terharu sumpah... i love it dan it makes meh delusi:"DD makasih teamfutari, kalian udah membuat mataku sembab dan tertawa(?) Aishiteru~

    BalasHapus