Genre: Romance, Songfic
Cast : Moriyasu Madoka HKT48, Jeon Jungkook BTS
Length: One shot
Author: Shimazaki_P
Cast : Moriyasu Madoka HKT48, Jeon Jungkook BTS
Length: One shot
Author: Shimazaki_P
Mado POV
Dia populer. Sangat populer
bahkan. Semua perempuan menyukainya, aku sering berfikir bahwa aku dan dirinya
bisa bersama, tetapi sepertinya tidak. Bisa dibilang bahwa aku adalah wanita
yang cukup tinggi di usiaku. Sedangkan teman-temanku sedikit lebih pendek dari
padaku. Dahi ku memang berbeda dari yang lain. Sedikit jenong dan aku justru
tidak memakai poni. Musik sudah menjadi hobiku sejak kecil, aku berbain piano
dan sempat mengikuti beberapa perlombaan. Tapi entah kenapa di saat SMA ini aku
tidak mau memperlihatkan kepandaianku. Selama ini, aku hanya gadis biasa yang
lebih minder dari biasanya. Bagaimana tidak? Aku hanya gadis yang ditranser
dari Jepang ke negara Korea ini. Gadis yang hanya bisa melihat dirinya dari
jauh dan mengaguminya sama seperti perempuan lain. Tidak jarang ia mendapat
surat cinta dari perempuan di sekolah ini. Bagaimana tidak? Lelaki yang tinggi,
jago dance dan paling ganteng (menurutku) di grup BangTan Seonyeondan itu yang
hanya dengan tersenyum bisa membuat para perempuan di sekolahku menjerit.
Selalu ada pertanyaan di dalam pikiranku… “Jeon Jungkook, Kapan kamu bisa
melihatku?” karena selama ini aku merasa bahwa keberadaanku di matanya hanyalah
seperti angin. Tidak mungkin dia bisa menukai orang Jepang dengan postur tubuh
seperti ini. Suatu saat aku mencoba membuatkan sesuatu untuknya. Memang aku
tidak begitu jago untuk memasak, tetapi aku akan mencoba sesuatu. Membuatkan
cookies yang berwarna merah, seperti warna kesukaannya. Aku ingin membuat fortune
cookies.
Valentine pun tiba. Aku
mempersiapkan diri untuk memberikan biscuit ini ke lockernya. Aku membuat
sebuah tulisan kepadanya.
Mungkin kamu mengenalku karena kita sekelas, tetapi aku ingin kau
melihatku.
Semoga suka <3
-MM-
MM berarti Moriyasu Madoka. Itu
namaku, yang akan kujadikan inisial karena aku tidak berani menulis namaku. Aku
melihat tumpukan coklat yang ada di lockernya, dan secara tiba-tiba aku menarik
kembali tanganku. Sepertinya moment valentine sangat tidak cocok karena ia
sangat populer.
Aku berjalan di lorong saat
pulang sekolah. Berjalan ke depan gerbang dan seperti biasa aku menantikan Bus.
Tetapi di saat yang bersamaan itu, seseorang datang dan berdiri di sebelahku.
Dug… dug… dug…
Jungkook sedang berdiri di
sebelahku. Aneh, biasanya dia pulang bersama teman-temannya.
“Hey!” katanya memecahkan suasana
yang sepi itu.
“Hai…” aku berkata dengan sedikit
membungkuk.
“Uhm, kita sekelas kan? Kamu yang
dari Jepang itu kan?” ternyata ia mengetahuiku.
“I-iya, aku Moriyasu Madoka.”
“Aku bisa memanggilmu Mado? Boleh
kan?” Tanya Jungkook. Aku biasa dipanggil Moriyasu oleh teman-temanku, hanya
dia yang memanggilku Mado.
“I-ya, kamu Jungkook. Betul?” aku
bertanya padanya.
“Iya! Kamu juga mengenalku
ternyata.” Katanya. “Bus sudah datang ayok masuk.” Kata Jungkook mengajakku
masuk. Aku duduk di salah satu tempat bus yang menghadap ke jendela, dan tanpa
kusadari ternyata Jungkook juga duduk di sebelahku.
“Kalau boleh kutanya, kenapa kamu
tidak pulang bersama teman-temanmu?”
“Mereka ada urusan dengan
sekolah, karena aku yang paling muda, jadi aku pulang duluan. Tunggu, kamu tau
aku biasa pulang dengan teman-temanku? Jangan-jangan kamu termasuk salah satu
fans aku?” kata Jungkook dengan tertawa.
“Engga! Aku c-Cuma tau karena
t-temanku banyak yang berkata seperti itu!” kataku dengan gagap karena
sebenarnya aku tau banyak tentang dirinya.
“Semua perempuan sama ternyata.
Mereka hanya menyukaiku secara fisik.”
“H-he? Apa maksudmu? Tidak semua
perempuan begitu! Kita juga punya harga diri!” kataku sedikit kesal. Apa
jangan-jangan Jungkook adalah tipe orang yang playboy?
“Tapi memang begitu bukan? Kalian
teriak-teriak ketika melihatku dance.” Katanya dengan pede.
“Heh! Teori dari mana itu? Dan
aku sempat berfikir bahwa kau tipe orang yang bisa diidolakan karena kebaikan
dan bakatmu. Ternyata aku salah!” dan pada saat aku teriak seperti itu
tiba-tiba airmataku mulai berjalan. Tanpa kusadari bus sudah berhenti. Aku
langsung turun dan lari.
“Mado! Tunggu!” teriak Jungkook.
“Apa yang kau mau? Kenapa kau
mengikutiku?” tanyaku dengan air mata yang masih mengalir.
“Tidak, rumahku dekat dari sini.
Aku ingin minta maaf.” Katanya.
“Yasudah. Akan kumaafkan.” Kataku
dengan sedikit jutek.
“Ngomong-ngomong, kamu jadi
beneran fans aku?” Tanyanya dengan nada gombal. Dan aku spontan menabok
lengannya. Aku berjalan lebih cepat.
“Tunggu! Aku hanya bercanda.”
Kata Jungkook. Aku tersenyum menertawainnya. Kita ngobrol banyak, dia jadi tau
banyak soal diriku dan aku tau banyak soal dirinya.
“Jadi, ini rumahku, lebih baik
aku duluan.” Aku menyampaikan sampai jumpa kepadanya.
“Sampai jumpa besok Mado!”
katanya. Entah kenapa hari ini terasa sangat senang! Aku merasa seperti mimpi
yang akhirnya tercapai.
Jungkook POV
Ternyata perempuan Jepang itu
cantik juga jika dilihat dari dekat. Tak kusangka rumah kita berdekatan. Aku
ingin lebih mengenalnya. Saat aku berjalan balik dari rumahnya, aku melihat ada
sekantong fortune cookies berwarna merah yang jatuh. Tertulis bahwa biscuit ini
untukku. Mungkin alah satu fans ku yang fanatic itu. Tetapi pengirimnya tidak
seperti biasanya. Tertulis “MM” di sana. Aku berjalan kembali ke rumahku dan
mencoba biscuit itu. Sungguh, rasanya sangat enak. Selain enak, aku bisa
merasakan cinta di dalam biscuit itu. Sepertinya bahwa orang ini membuat
biscuit ini sendiri. Aku membaca tulisannya, dia teman sekelasku. Tapi siapa?
Apa jangan-jangan itu Mado? Tapi sepertinya tidak. Dia satu-satunya perempuan
yang tidak pernah memberikan apa-apa kepadaku saat valentine. Siapapun
pengirimnya, aku tidak bisa menjawab, aku ingin mencoba lebih dekat dengan Mado
dan mengenalnya.
Mado POV
Aku mencari-cari biskuit itu, dan
tidak menemukannya sama sekali. Sepertinya aku menjatuhkannya, apa yang harus
kulakukan sekarang? Membuat yang baru? Aku mengusahakan diri untuk membuat satu
fortune cookies yang baru dan dengan sebaik mungkin, aku menulis di dalamnya
Hargailah orang lain seperti dirimu menghargai dirimu sendiri
-MM-
Kali ini fortune cookies ini
tidak berwarna, valentine sudah lewat. Aku berjalan ke halte tempat menunggu
bus seperti biasa, tiba-tiba merasakan sesuatu yang dingin di pipiku. Aku menoleh
dan melihat Jungkook yang membawa jus kotak dingin dan memberikannya kepadaku.
“Terima kasih.” Kataku agak
sedikit dingin.
“Tidak kusangka arah ke rumah
kita searah.” Kata Jungkook.
“Iya, selama ini aku melihatmu
bersama teman-temanmu.”
“Aku ingin berjalan sendiri kali
ini, ingin mencoba yang baru.” Katanya.
Bus pun datang dan kita menaiki
bus itu. Seperti biasa aku duduk di dekat kaca dan Jungkook di sebelahku.
“Aku kurang tidur, bolehkah aku
tidur sebentar dan engkau membangunkanku nanti?” Tanya Jungkook dan aku hanya
bisa mengangguk. Aku mengingat fortune cookie yang kubuat aku mengambil dari
tasku, aku melihat Jungkook sudah pulas dan aku menempatkan cookies itu di
tasnya. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang berat di pundak-ku. Jungkook sedang
tidur di pundakku. Aku hanya bisa melihatnya, mengagguminya, dan berharap momen
ini tidak pernah selesai. Sayangnya waktu berjalan begitu cepat. Aku menepuk
pipinya.
“Jungkook, kita sudah sampai di
sekolah.” Aku membangunkannya.
“Apakah aku tertidur di pundakmu?
Maaf.” Katanya. Aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk.
Jungkook POV
Aku mendapati fortune cookies
berada di tasku. Aku mencoba memakannya dan merasakan hal yang sama saat
memakan fortune cookies merah. Kali ini aku melihat nasehat darinya, aku sampai
sekarang maih bingung siapa orang ini.
Selama seminggu aku mendapati
fortune cookies, dan hampir semuanya berisi nasehat. Anehnya nasehat-nasehat
ini sangat cocok dengan keadaanku. Saat aku mengabaikan seorang perempuan yang
menyatakan cinta, fortune cookie ini menuruhku untuk lebih sopan. Saat aku
tidak mengabaikan seorang anak yang sedang nangis, ia menyuruhku untuk membuka
hatiku. Aku menjadi orang yang lebih baik setelah semua fortune cookiesnya. Tapi
ada hal yang aku nanti-nanti. Kapan fortune cookie ini memberikan jawaban akan
cinta? Aku menolak perempuan tadi karena aku menyukai orang lain. Mado… ya, aku
mulai menumbuhkan rasa suka padanya. Kita selalu pulang bareng dan setiap kali
kita berbicara rasanya berbeda dengan saat aku berbicara dengan perempuan lain.
Dia sering mengajarkanku matematika dan dia bisa bermain piano bisa membantuku
dalam membuat music. Ada suatu saat aku datang ke rumahnya dan ia memasakkan
suatu hidangan untukku. Rasanya sungguh berbeda dari masakan biasa. Seperti ia
menggunakan perasaan.
“Lain kali kamu harus membuat
suatu lunch box khusus untukku!” aku menepuk kepalanya. Dia memang tinggi, tapi
tetap saja aku lebih tinggi dari padanya.
“Hey! Jangan menganggapku seperti
anak kecil!”
“Tapi kau lebih muda dariku kan? Panggil
aku oppa untuk sekali-sekali.”
“Aku dari Jepang, akan terdengar
aeh jika aku memanggilmu oppa, lagipula aku ulang tahun tanggal 26 july!” katanya. Ternyata
dia lebih tua.
“Okey, kau lebih tua. Aku bulan September.
Tapi tetap saja aku akan menganggapmu lebih kecil. Jangan lupa lunch ku besok!”
kataku dengan senyumanku.
Setelah kejadian itu, aku
mendapat fortune cookie yang bertuliskan
Kau menjadi lebih baik! Aku senang J
-MM-
Aku akhirnya memberanikan diri
untuk menyatakan cinta kepada Mado. Aku menulis sebuah surat kecil dan
menimpuknya di kelas. Aku bisa melihat ‘death glare’ darinya karena mengganggu
pembelajarannya. Setelah membaca dia hanya membentuk tangan oke dan tersenyum
kepadaku. Aku mengajaknya bertemuan di lapangan sekolah. Aku membawa sepeda dan
mengajaknya bersepeda berdua. Aku sedikit ngebut supaya dia memelukku lebih
erat. Ini sungguh menyenangkan. Aku membawanya ke samping Han river.
“Wah! Aku selama ini belum pernah
menikmati sunset di sini.” Kata Mado. Dia sangat lucu jika dilihat dari
belakang. Aku menghampirinya secara diam-diam dan memeluknya dari belakang. “K-kau
s-sedang apa?” Tanyanya dengan gagap.
“Aku hanya ingin memelukmu, dan
ingin menyampaikan sesuatu.”
“T-tapi jangan seperti ini, aku
tidak nyaman.” Katanya dan berusaha untuk melepas pelukanku, tetapi aku hanya
akan semakin memeluknya erat.
“Aku suka dengan posisi seperti
ini. Mado… aku menyukaimu, saat kita pertama kali bertemu, kau juga membuatku
berubah menjadi lebih baik.” Kataku dalam keadaan masih memeluknya.
“J-jungkook… ada sesuatu yang
ingin kusampaikan juga.” Katanya dan aku melepaskan pelukanku. Dia mengambil
sesuatu dari tasnya dan memberikannya kepadaku.
“Jadi selama ini… kamu yang
memberiku fortune cookies ini?” tanyaku dengan kaget, dan ia hanya mengangguk. Aku
membuka fortune cookie itu dan membaca tulisannya.
I like you, I care for you and I love you
-Moriyasu Madoka-
Kali ini dia menulis namanya,
tidak lagi disingkat MM. aku langsung memeluknya dan dia juga memelukku balik.
“Kenapa kau tidak bilang saja
dari awal? Kau membuat hatiku tidak tenang!” kataku kepadanya.
“Maaf, aku tidak berani. Aku berfikir
bahwa hari ini akan aku sampaikan kepadamu. Dan hal ini terjadi.” Katanya dan
air matanya mulai mengalir. Aku melihat wajahnya dan menghapus air matanya.
“Uljjima… aku di sini.” Kataku lalu
memeluknya kembali. Pada akhirnya perasan kami bertemu menjadi satu karena
fortune cookie. Aku mengambil sesuatu di tas ku kali ini. sebuah cupcake yang tidak begitu bagusm tetapi aku memberikan lilin di atasnya. "Happy birthday! sekarang jangan nangis lagi yah!" kata ku dengan senyuman. Aku mengetahui soal hari ulang tahunnya dan skali lagi ada tangisan, tapi kali ini aku merasa bahwa itu adalah tangisan bahagia. Dia menutup mata dan kemudian meniup lilinnya.
"Apa yang kau doakan?" tanyaku.
"Ingin bersamamu!" katanya dengan senyuman dan aku menempatkan tanganku di kepalanya, dan menempatkannya di pundakku.
request by : oyasumadoka
happy birthday Moriyasu Madoka (26th July)
a little letter from me
Dear oyasumadoka~
sorry kalo dikerjain yah... smua yang bikin kamu bete dari tgl 24-25 adalah akting. Semoga suka ya FF nya XD bagus kan? udah iya aja biar cepet. ff ini gak ernah hilang file nya, aku cuma isengin aja biar gregedh :v
kamu gak nyebelin kok, aku sayang kamuuuu /eaaaa/
aku selama ini mengidolakan oyasumadoka karena dia dewasa banget, dia emang muda tapi aslinya tuh patut dicontoh. emang pilihan dia jadi GM baru itu aku setujuuuuu~
Anyway...
thank you for being my friend~ thank you for being in TKY48 and become a good General Manager.
thank you udah mau jadi KamenJenong bareng aku /?
bukan rl kamu sih yang ultah XD tapi gapapa bes wishes for the real Mado '3')/
ps: Jungkook itu hatinya diberikan untuk semua ARMY, jadi jangan rebutan /? dan aku tetep MadoMeru shipper kok :v
posted on 22.00 WIB tgl 25 Juli 2014 = 00.00 JST tgl 26 Juli 2014
a little letter from me
Dear oyasumadoka~
sorry kalo dikerjain yah... smua yang bikin kamu bete dari tgl 24-25 adalah akting. Semoga suka ya FF nya XD bagus kan? udah iya aja biar cepet. ff ini gak ernah hilang file nya, aku cuma isengin aja biar gregedh :v
kamu gak nyebelin kok, aku sayang kamuuuu /eaaaa/
aku selama ini mengidolakan oyasumadoka karena dia dewasa banget, dia emang muda tapi aslinya tuh patut dicontoh. emang pilihan dia jadi GM baru itu aku setujuuuuu~
Anyway...
thank you for being my friend~ thank you for being in TKY48 and become a good General Manager.
thank you udah mau jadi KamenJenong bareng aku /?
bukan rl kamu sih yang ultah XD tapi gapapa bes wishes for the real Mado '3')/
ps: Jungkook itu hatinya diberikan untuk semua ARMY, jadi jangan rebutan /? dan aku tetep MadoMeru shipper kok :v
posted on 22.00 WIB tgl 25 Juli 2014 = 00.00 JST tgl 26 Juli 2014